Banyak cara yang dapat dittempuh oleh seorang untuk
meraih kesuksesan dan kebahagiaannya. Ada yang menempuhnya secara benar dan
tidak merugikan orang lain, karena memang untuk merih sukses itu. Tetapi ada
pula yang kelewatan dan sangat nista di mata manusia bahkan di mata Tuhan,
karena apa yang dilakukannya secara terang-terangan telah melanggar hukum.
Perlu dipahami bawha terkenal itu belum tentu
seiring sejalan dengan kesuksesan dan kebahagiaan. Artinya, terkenal itu tidak
selalu berbanding lurus dengan kesuksesan dan kebahagiaan. Lihat saja, bintang
film Amerika pada tahun 60-an yang terkenal, aktris “bomseks” yang cantik:
Marylin Monroe, mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri karena terpenjara oleh
kesuksesan dan popularitasnya sendiri. Demikian pula Elvis Presley, si raja
rock and roll yang juga mati secara tidak wajar atau bahkan Titin Sumarni,
bintang film cantik asal Indonesia yang terkenal di era 60-an, yang konon juga
mati mengenaskan, dan tentunya masih ada lagi sederet orang yang mengalami hal
tersebut. Itu semua telah menunjukkan bahwa orang terkenal yang selalu
digambarkan sebbagai keadaan yang demikian terkadang dapat sangat
menyengsarakan.
Di zaman sekarang ini, sangat wajar bila terjadi
bila banyak aktor/aktris film yang terjun ke dunia politik. Apapun profesi
Anda, Anda dapat menjadi politisi, anggota DPR/DPRD, walikota, bupati, dan
gubernur, bahkan presiden. Di alam keterbukaan yang Anda dapatkan untuk
berkiprah mau menjadi apa saja yang Anda inginkan.
Prestasi hakiki tersebut tidak dapat disejajarkan
harta yang melimpah, kedudukan yang tinggi, jabatan yang mentereng, kekuasaan yang
besar dan puja-puji, di mata Tuhan, itulah prestasi hakiki. Bagi-Nya,
kebahagiaan adalah bekerja dan terus melakukan sesuatu yang dapat memberikan
manfaat bagi banyak orang hingga ajal menjemputnya. Itulah pahlawan sejati,
yang hanya mengejar keridhaan Ilahi dan bukan sebagai pengumpul atribut duniawi
semata.
0 Response to "Terkenal Bukan Segalanya"
Post a Comment