Mengubah Paradigma



Sudah menjadi kebiasaan kita, sering mengatakan bahwa kita ini adalah makhluk Tuhan yang penuh dengan kelemahan. Mengapa? Karena sejak kecil, kita memang dididik dan diberikan pemahaman sebagai makhluk yang penuh kelemahan. Ketika dewasa, itu menjadi terpatri kuat di dalam diri kita: kita ini memang sudah lemah. Salahkah pendidikan seperti itu? Tentunya, cara pandang terhadap hal tersebut dapat berbeda, beda tergantung pada cara seseorang memaknainya. Hal tersebut dapat dikatakan tidak salah apabila itu dihadapkan pada kebesaran dan keagungan Tuhan yang menciptakan kita. Sebagai manusia biasa, kita memang tidak ada apa-apanya, dan penuh dengan kelemahan,  namun kita wajib tunduk menyembah dan meminta pertolongan-Nya. Sebaliknya, hal tersebut menjadi sesuatau yang salah apabila dihadapkan pada kenyataan hidup di dunia.
Sudah pantaskah kita, dalam upaya meraih kesuksesan hidup di dunia ini yang bersaing dengan miliaran manusia lainnya—tetap mengatakan bahwa diri kita adalah makhluk yang penuh kelemahan, kekurangan, tempat kegagalan, kemalasan, dan segala hal yang negatif? Jika hal tersebut tetap Anda pegang dan percayai, maka itu berarti bahwa Anda hanya orang yang selalu mengeluh tanpa ada keinginan untuk berbuat, ingin dikasihani, dan mengundang rasa iba dari orang-orang sekitar. Benarlah jika hidup Anda menjadi tiada arti. Selanjutnya, Anda akan menjadi beban orang lain.
Nah, resep paling mudah untuk bangkit adalah Anda perlu mengubah cara pandang Anda. Mulailah saat ini juga! Langkah-langkah yang perlu Anda lakukan adalah sebagai berikut:
1.       jangan menyalahkan kondisi yang ada, seburuk apapun kondisi Anda;
2.       jangan lagi menganggap diri Anda penuh kelemahan dan keterbatasan.

Ubahlah pula sikap Anda, dari pesimis menjadi optimis. Biasanya, orang pesimis selalu mengatakan, “Kita ini orang lemah, susah untuk maju”. Sebaliknya, orang optimis akan mengatakan dengan mantap: “Memang kita lemah, tapi kita tetap harus maju”.
Mengapa orang-orang optimis dapat mengatakan seperti itu? Itu karena mereka adalah orang kreatif, yang kunci dan modal pokoknya adalah kreativitas. Mereka dapat berpikir di luar kebiasaan (out of frame), mendobrak kebekuan, melawan kejumudan, serta melawan kemandekan dan stagnasi yang arahnya untuk memperbaiki keadaan agar menjadi lebih maju.



0 Response to "Mengubah Paradigma"

Post a Comment